cover
Contact Name
Ganjar Fadillah
Contact Email
ganjar.fadillah@uii.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijca@uii.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA)
ISSN : 26227401     EISSN : 26227126     DOI : -
IJCA (Indonesian Journal of Chemical Analysis) is a chemistry journal published by Chemical Analysis Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Islam Indonesia. IJCA publishes original research articles or review articles on aspect all of the chemistry fields especially in analytical methods, procedures, and principles. IJCA has the vision to become a reputable journal and can publish good quality papers. We aim to provide lecturer, researchers both academic and industries, and students worldwide with unlimited access to publishing in our journal.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis" : 6 Documents clear
Ekstraksi Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis L) Menggunakan Pelarut Metanol dengan Metode Sokletasi untuk Indikator Titrasi Asam Basa Riniati Riniati; Ahya Sularasa; Anri Dwi Febrianto
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art5

Abstract

Kembang sepatu merupakan tanaman hias yang tumbuh sepanjang masa dan banyak terdapat di daerah tropis. Ekstrak kembang sepatu diketahui dapat menunjukan hasil perubahan warna yang spesifik terhadap larutan asam maupun basa. Sifat ini dapat diterapkan sebagai indikator alami pengganti indikator sintetis yang harganya cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak kembang sepatu kemudian memvalidasi penggunaan ekstrak tersebut sebagai indikator pada titrasi asam basa dengan pembanding indikator fenolftalein. Pelarut yang dipilih untuk ekstraksi antosianin dalam kembang sepatu pada penelitian ini yaitu metanol, dengan menggunakan metode sokletasi.  Sokletasi dilakukan terhadap kelopak kembang sepatu yang sudah dikeringkan dan dipoton-potong pada kondisi suhu 68 oC dan dilakukan selama 15-20 siklus secara kontinyu. Ekstrak kemudian didistilasi dan di karakterisasi menggunakan FTIR selanjutnya diujicobakan sebagai indikator pada titrasi asam basa dengan pembanding indikator sintesis fenolftalein. Dari penelitian ini  dapat disimpulkan bahwa ekstrak kelopak kembang sepatu menggunakan pelarut metanol dapat digunakan sebagai indikator titrasi asam – basa dengan perubahan warna dari merah ke hijau muda pada range pH 5-9 dan  kestabilan warna terjaga selama rentang waktu minimal 8 minggu. Dari hasil pengujian koefisien korelasi diperoleh nilai R = 0,9992 dan nilai % recovery dari sebesar 101,16%, dimana nilai tersebut memenuhi standar metode validasi analisis kimia, dengan demikian indikator ini layak untuk digunakan sebagai pengganti indikator fenolftalein
Pemanfaatan Limbah Asbes Sebagai Prekursor Zeolit dalam Proses Adsorbsi CO2 Siti Suhartati; Putri Tri Handayani; Dwi Supriningsih
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art4

Abstract

Asbes merupakan material yang secara luas masih digunakan dalam dunia konstruksi. Limbah asbes memiliki dampak negatif diantaraanya menjadi sumber penyakit pada paru. Limbah asbes masih mengandung unsur Si dan Al yang merupakan prekursor Zeolit. Zeolit secara umum dapat dimanfaatkan sebagai adsorben CO2. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis prekursor zeolit dari bahan dasar asbes. Hasil sintesis diaplikasikan sebagai adsorben CO2. Asbes dan prekursor zeolit dianalisis menggunakan X-Ray Flouresens yang mengacu pada EPA/600/R-93/116, sedangkan proses adsorpsi CO2 dianalisis menggunkan metode Breaktrough. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Si/Al prekursor zeolit dari limbah asbes sebesar  3,31 dalam bentuk elemen dan 3,42 dalam bentuk oksida. Prekursor zeolit yang dihasilkan dapat mengadsorpsi CO2 dalam waktu 3 menit dengan kapasitas adsorpsi sebesar 101 mg/g. 
Analisis Kadar Logam Fe, Cr, Cd dan Pb dalam Air Minum Isi Ulang Di Lingkungan Sekitar Kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Nurul Afifah Ismayanti; Freshty Kesumaningrum; Muhaimin Muhaimin
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang yang diperoleh dari depot air minum isi ulang yang berada disekitar kampus UII Yogyakarta berdasarkan pada PERMENKES No. 492/MENKES/Per/IV/2010. Parameter dari penelitian ini adalah berupa parameter fisika yang meliputi: bau, rasa, warna, suhu dan pH. Sedangkan parameter kimia berupa Fe, Cr, Cd dan Pb. Air minum isi ulang diperoleh dari tiga tempat yang berada disekitar Kampus UII Yogyakarta (Lokasi R, V dan K). Metode yang digunakan untuk analisis sampel dalam penelitian ini adalah spektrometri serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter fisika masih berada di bawah baku mutu untuk ketiga lokasi. parameter kimia menunjukkan adanya parameter Fe yang melebihi standar kualitas air minum yang berasal dari depot R dan K secara berturut-turutsebesar 0,6154 mg/L dan 0,5201 mg/L. Parameter Cr yang ada di sampel air minum yang berasal dari tiga depot telah memenuhi standar kualitas air minum. Sedangkan untuk Pb dan Cd yang berada pada sampel air minum yang diperoleh dari depot R melebihi baku mutu yaitu kadar Pb dan Cd masing-masing sebesar 0,21 mg/L dan 0,0083 mg/L. Sedangkan, parameter Pb dan Cd dalam sampel air minum yang diperoleh dari depot V dan K telah memenuhi standar kualitas air minum
Review: Ekstraksi Pektin dari Limbah Kulit Kedondong (Spondias dulcis) dan Pemanfaatannya sebagai Edible Coating pada Buah Clarissa Clarissa; Grace Claudia; Michelle Tamara Putri; Chrisfella Cokro Handoyo; Syahnazia Adinda Firdayanti; Milka Milka; Warsono El Kiyat
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art1

Abstract

Edible coating merupakan suatu lapisan tipis, terbuat dari bahan yang dapat dikonsumsi. Salah satu bahan baku edible coating yang alami adalah pektin. Kandungan pektin pada kulit buah kedondong cukup tinggi yaitu 9% - 30%, sehingga berpotensi untuk diolah menjadi bahan baku edible coating. Pektin merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari polimer galakturonan yang tersusun dari asam galakturonat. Untuk mendapatkan karakteristik edible coating yang kuat, pektin harus memiliki derajat esterifikasi metil yang tinggi. Kajian bertujuan untuk menganalisis potensi ekstrak pektin dari limbah kulit buah kedondong sebagai bahan untuk pembuatan edible coating pada buah-buahan. Ekstraksi pektin dilakukan dengan cara mengeringkan kulit buah kedondong sehingga menjadi bubuk kulit kedondong, kemudian diekstraksi menggunakan asam sitrat. Coating dari kulit buah kedondong aman digunakan
Analisa Kesadahan Total, Logam Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dalam Air Sumur Dengan Metode Titrasi Kompleksometri dan Spektrofotometri Serapan Atom Irmadila Putrinta Surya Dwantari; Bayu Wiyantoko
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art2

Abstract

Telah dilakukan pengujian kualitas air bersih dalam air sumur warga sekitar Universitas Islam Indonesia meliputi parameter kesadahan total, logam timbal (Pb), dan kadmium (Cd) berdasarkan metode SNI 6989:2004. Syarat mutu hasil pengujian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Pengujian kesadahan total menggunakan metode titrasi kompleksometri. Pengujian logam timbal (Pb) dan kadmium (Cd) menggunakan metode spektrofotometri serapan atom. Kadar kesadahan total masing-masing titik sebesar 49,23; 52,53; dan 59,95 mg/L dengan batas maksimal 500 mg/L. Kadar logam timbal (Pb) masing-masing titik sebesar 0,2995; 0,2271; dan 0,4364 mg/L dengan batas maksimal 0,05 mg/L. Kadar kadmium (Cd) masing-masing titik sebesar 0,0167; 0,0147; dan 0,0178 mg/L dengan batas maksimal 0,005 mg/L.
Penentuan Kafein dan Parasetamol dalam Sediaan Obat Secara Simultan Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Ade Irna Novita Sari; Kuntari Kuntari
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art3

Abstract

Analisis sampel obat multikomponen dapat dilakukan dengan cara yang praktis menggunakan spektrofotometri UV-Vis secara simultan. Sampel yang digunakan merupakan sediaan  obat sakit kepala multikomponen yang terdiri dari kafein, parasetamol, dan zat tambahan lainnya dengan preparasi yang berbeda yaitu pengenceran 80 kali dan 100 kali. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk menentukan kadar parasetamol dan kafein pada obat multikomponen secara simultan. Sampel diukur pada dua panjang gelombang yang berbeda yakni 244 nm dan 273 nm. Kadar parasetamol dalam sampel dengan pengenceran 80 kali dan 100 kali berturut-turut sebesar 88,80 mg/100 mg dan 87,75 mg/100 mg. Sedangkan kadar kafein dalam sampel dengan pengenceran 80 kali dan 100 kali berturut-turut sebesar 9,37 mg/100 mg dan 8,26 mg/100 mg. Pengenceran larutan sampel berpengaruh terhadap kadar yang diperoleh, semakin besar pengenceran maka semakin kecil kadar yang dihasilkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6